IMPLEMENTASI
STRATEGI
Beberapa hal penting
dalam implemantasi strategi :
1.
Mengidentifikasi kesulitan pada tahap
implemantasi strategi.
2.
Menunjukkan hubungan antara tujuan
jangka pendek, policy dan sumber daya dengan strategi.
3.
Menunjukkan struktur organisasi yang
mendukung implementasi strategi.
4.
Menunjukkan budaya organisasi yang
menunjang implementasi strategi.
5.
Menunjukkan hubungan antara manajemen
produksi dan implementasi strategi.
6.
Menunjukkan hubungan antara manajemen
sumber daya manusia dam implementasi strategi.
Implementasi strategi
memerlukan : kebijakan (policy) yang
akan memberikan petunjuk mengenai arah yang akan ditempuh oleh manajemen dan
penetapan target.
Kebijakan akan
menetapkan dengan jelas garis batas (boundaries),
batasan (constrains) dan limit secara
administratif praktis yang tidak boleh dilanggar.
Struktur Perusahaan
dibedakan ;
1.
Perusahaan kecil menggunakan struktur
fungsional (tersentralisasi)
2.
Perusahaan menengah menggunakan struktur
divisional (desentralisasi)
3.
Perusahaan besar menggunakan SBU
(Strategic Business Unit) atau bentuk matrix.
1.
Struktur Fungsional
Struktur yang paling banyak dipergunakan adalah
fungsional atau bentuk sentralisasi karena srtuktur ini yang paling sederhana
dan murah. Struktur fungsional mengelompokkan tugas-tugas dan
aktivitas-aktivitas berdasarkan fungsi bisnis seperti produksi/operasi,
pemasaran, keuangan/akutansi, penelitian dan pengembangan, serta system
informasi computer.
Kelemahan dari struktur ini adalah akuntabilitas berada
pada pucuk pimpinan, kecilnya peluang pengembangan karir, kadang kala
mempengaruhi semangat kerja karyawan, timbul konflik antara lini dan staf,
pendelegasian wewenang yang buruk, dan perencanaan yang tidak memadai untuk
produk dan pasar.
2.
Struktur Divisional
Bentuk-bentuk
struktur divisional diperlukan untuk memotivasi karyawan, operasi pengendalian,
dan keberhasilan persaingan pada lokasi-lokasi yang berbeda. Struktur
divisional dapat dibentuk dalam salah satu dari empat cara berikut: berdasarkan
area geografis, berdasarkan produk atau jasa, berdasarkan pelanggan, atau
berdasarkan proses.
Keunggulan struktur
divisional:
1.
Akuntanbilitasnya jelas karena struktur
divisional disusun berdasarkan pada pendelegasian wewenang yang luas, manager
dan karyawan dengan mudah dapat melihat baik atau buruk hasil kerjanya.
2.
Terciptanya peluang pengembangan karir
bagi para manajer.
Struktur divisional
untuk beberapa alasan memerlukan biaya yang tinggi :
a.
Setiap divisi membutuhkan spesialis
fungsional yang harus digaji.
b.
Timbulnya duplikasi dari pelayanan
karyawan, fasilitas, dan personalia.
c.
Dibutuhkan manajer yang benar-benar
mampu karena bentuk divisional menghendaki pendelegasian wewenang, orang-orang
dengan kualitas yang lebih tinggi.
3.
Struktur Unit Bisnis Strategis (SBU)
Pada
organisasi dengan banyak divisi maka struktur SBU akan sangat memudahkan usaha
implementasi strategi.
Ø Restrukturisasi
disebut juga dengan downsizing, rightsizing, dan delayering. Kegiatannya antara
lain mengurangi jumlah karyawan, mengurangi jumlah divisi atau unit, atau bahkan
mengurangi level hirarki pada struktur organisasi. Memperkecil ukuran
organisasi dapat membuat organisasi menjadi lebih efesien dan efektif.
Ø Reengineering
adalah proses manajemen, proses inovasi atau proses redesign termasuk
didalamnya rekonfigurasi dan redesign atas pekerjaan, kegiatan maupun proses
dengan maksud untuk mengurangi biaya, memperbaiki kualitas dan service serta
menambah kecepatan.
Ø Jika
restrukturisasi lebih berorientasi jangka panjang dan berpengaruh terhadap
perusahaan secara menyeluruh, karena terjadi perubahan struktur dan penambahan
ataupun pengurangan divisi, departemen dan atau tenaga kerja, maka
reengineering berorientasi lebih ke tujuan jangka pendek, dengan memperbaiki
kinerja perdivisi atau hanya pada divisi tertentu saja.
#implementasi #strategy #akuntansi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar